Directed by : Fisher Steven
Trevor Davidoski
Starring : Leonardo DiCaprio
Distributed by : National Geographic Channel
Release Date : October 21st, 2016 (US)
Duration : 95 minutes
RATING 4.5/5
Before The Flood merupakan
film dokumenter yang mengangkat tema mengenai perubahan iklim dan kerusakan
alam. Tokoh utama dalam film ini yaitu Leonardo Dicaprio. Dalam film ini,
penonton mengikuti perjalanan Leonardo DiCaprio mencari tahu mengenai pemanasan
global dan apakah masa depan bumi terkait pemanasan global tersebut.
***
Film
ini dibuka dengan sosok Leonardo DiCaprio yang terngiang oleh sebuah lukisan
mengenai kehidupan manusia. Lukisan karya
Hieronymus Bosch tersebut tersebut
memiliki 3 sisi kehidupan yaitu, awal, kini, dan akhir. Awal mengenai Adam dan
Hawa di taman Eden yang penuh dengan tanaman, Kini berupa kehidupan manusia
saat ini, dan Akhir dari lukisan penuh dengan kehancuran. Lukisan ini
membuatnya takut akan masa depan manusia nantinya.
Jujur, saya
tidak terlalu menyukai film documenter, dikarenakan kebanyakan film documenter tidak
memiliki konflik yang kuat sehingga membuat saya bosan. Namun, Before the Flood
menyuguhkan film documenter yang berbeda dengan konflik yang sangat dekat
dengan kehidupan manusia yaitu: global warming.
Ketika menonton,
saya merasa takut, terkejut, sedih, juga marah. Emosi yang dibawa dalam film documenter
ini patut diacungi jempol. Film documenter ini memberikan wawasan baru bagi
saya. Saya baru tahu bahwa ternyata ‘sapi’ merupakan penghasil gas CO2
berbahaya terbesar. Lalu saya adalah pemakai listrik karena saya hidup di
perkotaan dan saya kira listrik yang saya pakai ini bukanlah sesuatu yang
bermasalah. Namun, ketika melihat sosok kehidupan di India yang bahkan
menggunakan listrik dari kotoran sapi, saya merasa malu. Saya dengan leluasa
memakai listrik, sedangkan di sisi lain kehidupan, seseorang sangat susah
menggunakan listrik.
“Kami juga iri dengan Negara Amerika Serikat
yang menggunakan listrik dengan mudah. Sedangkan di sini, Rakyat India susah
mendapat listrik, mereka memakai kotoran sapi”
Penonton diajak
mengikuti perjalanan Leonardo DiCaprio di berbagai Negara dan kita dapat
melihat dengan jelas betapa rusaknya bumi ini. Visual sangat menarik dan memiliki fakta-fakta yang sangat real, dan
ini membuat saya bertanya-tanya. Bagaimana cara Leo dan Fisher bisa ‘terjun’ ke
berbagai daerah, mewawancarai penduduk sekitar, mengambil gambar secara real.Film
ini juga memperlihatkan berbagai sudut pandang orang-orang mengenai perubahan
iklim. Seperti pendapat seseorang di India, lalu di Indonesia mengenai hutan
tropis, di antartika mengenai gunung es yang mencair, dan lain-lain. Kita juga
dapat melihat sebuah pulau kecil di florida yang masa depannya akan hilang
apabila pemanasan global terus mengingkat. Lantaran, air laut akan terus
meningkat dan pulau kecil tersebut akan tenggelam. Selain itu, kita juga dapat
melihat berbagai upaya orang-orang besar dalam suatu Negara untuk mengatasi
perubahan iklim. Leo melakukan wawancara dengan pemerintah China, bahkan ia
juga mewawancarai Obama sebagai seorang presiden Negara adidaya: Amerika
Serikat, yang merupakan Negara pengonsumsi fosil terbesar.
Seiring
berjalannya film documenter ini, kita terus mengikuti perjalanan Leo. Merasakan
kekhawatirannya, kegelisahannya, dan juga kebahagiaannya. Awalnya, karena
terpengaruh dengan lukisan karya Hieronymus Bosch, ia merasa sangat pesimis
dengan kehidupan manusia. Walaupun ia ditunjuk PBB sebagai duta perubahan
iklim, namun ia merasa tidak ada harapan akan masa depan bumi. Namun setelah
berkelana ke berbagai Negara, ia mengetahui adanya harapan dan ia optimis bumi
bisa memiliki masa depan yang lebih indah.
Di sini,
penonton yang mungkin merasa ‘takut’ akhirnya memiliki sebuah harapan. Dan film ini mampu membuat penonton
tergugah dan mau bergerak untuk ikut menyelamatkan bumi.
***
Overall, saya
memberikan binta 4.5 dari 5 karena memang film ini sangat luar biasa. Tidak
hanya menghibur, film ini memberikan pelajaran dan mampu mengajak penonton
untuk peduli terhadap lingkungan.
Lantas, kita
sebagai umat manusia perlu turut melindungi bumi. Film ini meninggalkan pesan
yang mendalam. “Sekecil apapun itu, marilah kita umat manusia bertindak untuk
menjaga bumi”
No comments:
Post a Comment