Tuesday, November 26, 2013

Resensi Novel Janji Hati





Judul      : Janji Hati
Penulis   : Elvira Natali
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Rating 3/5

Pertama kali lihat buku ini di gramed pikirannya cuma 1. 
"Ini teenlit?"
Soalnya ngeliat dari blurbnya, ceritanya terasa agak berat untk kategori teenlit. But, itu bagus. Soalnya artinya teenlit itu gak begitu - begitu aja ceritanya bukan?
Ehh tapi pas baca isinya, ceritanya ternyata gak berat. Ternyata, saking ringannya aku bisa menebak bahwa yang ini bakal berakhir begini, yang ini bakal begitu, dan lain - lain
Well, but that's teenlit... I can't complain. Lagipula, yang namanya cerita yang ketebak gak selamanya jelek kok. Malah baguskan jadi pembaca menduga - duga kapan adegan puncak yang sudah mereka ketahui akan muncul.

***

Ok, lanjut..

Ceritanya bermula dari seorang cewek tomboy bernama Amanda yang adalah seorang pemain voli. Dia suka musik klasik, dan pinter main piano. Dia ketemu sama 2 kakak beradik beda Ibu, Dava dan Leo yang punya watak yang berbeda. Dan seperti yang bisa ditebak, akhirnya Amanda harus memilih antara Leo dan Dava. Inti ceritanya begitu. 

Gaya bahasanya menurut saya bagus. Gak berat untuk dibaca, jadi saya bisa membaca sampai habis dengan nyaman. Lalu untuk cara penulis menyampaikan pesan juga bagus. Novel ini bisa mengusik emosi yang dalam hingga banyak orang nangis saat baca novel ini. (Kalau saya pribadi sih gak nangis. Emang hatinya terbuat dari baja. Hehehe) Kehebatan lainnya dari novel ini adalah, penulisnya masih SMA, dan beda 1 tahun lebih tua aja sama saya. Mengapa saya katakan hebat? Soalnya dia bisa menembus Gramedia!
Nah, tapi ada juga nih kekurangannya. Menurut saya, penulis belum konsisten dalam membuat kejadian, dan rasanya cerita ini agak - agak setipe dengan sinetron. Rasanya agak aneh kalau Amanda itu bisa tertimpa kemalangan bertubi - tubi dan berderet - deret. 
Well but once again, namanya juga fiksi jadi kekurangan itu cuma tergantung dari selera orang.

Lalu penulis juga kurang konsisten saat membuat peran Amanda yang suka voli, namun yang selalu ditampilkan adalah piano klasik. Seakan - akan voli itu hanya sebagai pembuka cerita, dan akhir - akhirnya ditelentarkan. 
Cerita cinta antara Dava dan Amanda entah mengapa menurut saya singkat banget untuk novel setebal 280 hal.
Selain itu, ada beberapa pengulangan kata dalam 1 paragraf yang gak  enak untuk dibaca. Seperti kata mendadak yang dilontarkan berkali - kali dalam 1 paragraf. Betul - betul tidak enak.

Overall, saya memberi novel ini rating 3. Untuk pemula dan seorang anak SMA novel ini sangat bagus. Walau mungkin ada beberapa bagian yang mirip dengan novel Ilana Tan, Sunshine becomes You.

Ohh ya buat yang suka novel ini, katanya sih bakal ada filmnya, dan pemeran - pemerannya juga lagi dicari. Buat yang mau jadi pemerannya, silahkan saja cek twitter penulisnya! 

Arigatou :)

1 comment: