Monday, January 8, 2018

MyMeal: Diet Catering yang Semakin Digemari Masyarakat


logo mymeal

Seperti yang kita ketahui bahwa Menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah, jatuh bangun pasti dilewati. Pekerjaan tersebut memerlukan ketekunan yang mendalam agar usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dn lancar. Pengetahuan akan bisnis sangat diperlukan jika kita ingin membuka usaha dalam bidang bisnis baik itu dalam pakaian, makanan, uang dan sebagainya. Pembelajaran tentang bisnis dapat ditemukan pada buku-buku mengenai usaha, pengalaman orang lain atau mengambil kuliah bisnis di universitas.
Ketekunan dan keinginan mau belajar menjadi kunci bagi seorang calon wirausaha dapat membuka bisninsya. Bukan hanya membuka tetapi dapat menjalankannya dengan baik, bahkan dapat mengatur strategi-strategi untuk menghadapi persaingan yang ketat. Sebagai orang Timur, Anda tentu senang makanan berbumbu. Asyiknya, kini makin banyak acara kuliner di TV yang memberi panduan mencari makanan yang “maknyus”.
Celakanya, hampir semua makanan menggunakan vetsin (monosodium glutamat, MSG). Menurut survei YLKI, satu porsi mi goreng bisa mengandung 3,4 gram MSG. Padahal, dokter menyarankan konsumsi MSG per hari paling banyak 120 miligram per kilogram berat badan per hari pada orang dewasa.




Bisnis dapat dilakukan kapanpun dan dimana pun, tidak sulit membuka bisnis. Ide yang menjadi kunci terciptanya sebuah bisnis, salah satunya adalah bisnis katering. Dulu Pak Zaldy sempat dirawat karena menderita hipertensi. Saat itu, sang istri membuatkan dua jenis makanan, satu untuknya dan yang satu lagi untuk seluruh anggota keluarga. Menurutnya, hal tersebut sangat merepotkan. Ia tidak merasa sendirian. Cukup banyak orang juga yang harus mengalami hal yang merepotkan ini.  Berdasarkan oleh pengalaman tersebut, ia melihat adanya peluang bisnis.
Bisnis ini bukan hanya mengantarkan makanan yang berada di dalam rantang. Katering ini berisikan makanan sehat yang dibuat oleh MyMeal untuk konsumennya. Zaldy sudah merencanakan dengan matang bisnis ini sejak awal. Melalui bisnis padat karya ini, ia berharap juga bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Manfaat yang dimaksud bukan hanya dalam membuka lapangan kerja bagi banyak karyawannya, tetapi juga berperan dalam menjaga pola makan sehat.


Founder mymeal: Ignatius Zaldy

Selama enam bulan Zaldy dan Linda menajamkan konsep bisnis katering. Sebagai pembeda dengan katering makanan sehat lainnya, MyMeal hanya menyajikan makanan berbahan baku organik, tanpa zat-zat tambahan lain, termasuk MSG, pengawet, maupun pewarna. Akhirnya, pada Januari 2006, bisnis yang berbasis di kawasan Gading Serpong, Tangerang, ini resmi beroperasi. 
“Oleh karena belum punya jaringan dengan petani organik, di awal pendirian saya harus memborong sayur, beras, daging, dan bumbu dapur organik di supermarket,” Kini, lemari penyimpanan bahan baku MyMeal katering  ini penuh dengan pasokan dari penyedia bahan baku organik.


Makanan sehat mymeal
sumber:https://www.mymealcatering.com/about/gallery

Ia menginginkan masyarakat dapat merasakan dampak dari katering sehat yang Ia perdagangkan kepada masyarakat. Perbedaan dengan bisnis lain adalah si konsumen sangat di perlakukan secara personal. Dalam hal masakan pun, pembuatan sausnya adalah Home made yang berarti tidak ada bahan bahan berbahaya, area pengantaran yang luas karena katering ini harus dikirimkan sebanyak tiga kali dalam sehari kepada konsumen. Adanya medical check-up atau pengecekan dari ahli gizi yang akan datang ke rumah konsumen yang menjadi perhatian dari pak Zaldy kepada orang-orang yang mengambil katering darinya.
Dalam cara pemasakannya sendiri, pak Zaldy hanya menggunakan Olive oil atau minyak kanoa sebagai minya untuk menggoreng. Kebanyakan konsumen biasanya berasal dari perumahan, perkantoran dan orang yang membutuhkan diet khusus. Untuk batasan umur itu tidak ada karena katering MyMeal ini dirancang untuk semua kalangan yang ingin memiliki makanan dan hidup yang sehat seperti orang-orang yang memiliki penyakit diabetes, jantung, kolestrol, ginjal, cancer, liver, ibu hamil, anak-anak sampai bayi dan terakhri ada program penurunan berat badan. Secara garis besar, MyMeal merupakan personalize diet catering. Melalui hal tersebut, MyMeal melayani pelanggannya secara personal.

Proses memasak makanan dalam catering mymeal
Setiap koki mymeal mengenakan masker untuk menjaga kualitas makanan
Makanan yang telah dimasak, dibungkus dalam kertas khusus sesuai takaran
Dapur mymeal
Kurir mymeal

Selain itu, katering ini juga menyediakan para konsumen yang mau mau berkonsultasi kesehatan dengan ahli gizi yang mereka miliki. Hingga Januari 2015, MyMeal sudah memiliki 17 ahli gizi yang siap memeriksa para customer nya saat pertama kali memesan catering ini. Para ahli gizi akan melakukan kunjungan ke rumah customer dan akan melakukan pengecekan komposisi gizi tubuh. Personalize lain yang diberikan oleh Mymeal kepada para customernya adalah adanya pengecekan gula darah, kolesterol, dan asam urat secara gratis.
Pak Zaldy juga memberikan beberapa tips bagi orang-orang yang ingin membuka bisnis khususnya dalam bidang katering. Ia mengatakan bahwa menyiapkan mental adalah hal utama, ikut seminar, baca buku dan semangat. Tidak cukup untuk kita hanya mengetahui produknya saja, tetapi harus dapat mengelolanya dengan baik dari marketing, sales, operasional, keuangan, esdm, meng-handle klient dan supplier. Kalau kita dapat mengelola hal hal tersebut dengan baik, maka hasil yang akan kita terima juga baik.

Testimoni pelanggan setia mymeal

Saat memulai bisnis, pasti dapat merasakan bagaimana manis dan pahitnya dalam berusah. Pak Zaldy mengatakan bahwa pada awalnya banyak orang yang kurang percaya kepada produknya dan usahanya akan berjalan dengan baik, tetapi Ia melakukan edukasi pelan-pelan kepada masyarakat agar mereka memahami betul produk yang ditawarkan oleh MyMeal itu. Pak Zaldy mengatakan bahwa dulu Ia sempat membuka sebuah restoran dan berjalan selama setahun penuh. Tetapi hal tersebut harus diselesaikan karena Ia beranggapan bahwa terjadinya kesalahan pengelolaan esdm dan akhirnya harus menutup restoran tersebut.
Di awal perjalanan bisnisnya ini, Zaldy mencari berbagai bahan makanan dari supermarket sendiri. Namun sekarang, proses pengumpulan bahan makanan sudah lebih mudah dengan pasokan dari penyedia bahan makanan organik. Pada akhirnya Pak Zaldy memutuskan untuk membantu masyarakat dengan produk yang Ia tawarkan. Sampai sekarang ini, bisnis katering dari Pak Zaldy ini masih tetap beroperasi seperti biasa.

***

Anggota kelompok:
Aldo Sitanggang (00000011457)
Script Writer
Dewa Rama (00000011186)
Videographer, graphic designer
Klara Livia (00000008859)
Editor in Chief
Michael Nathaniel (00000011223)
Videographer
Nesa Alicia (00000010322)
Phoographer, content writer
Vincent Joshua (00000011434)
Photographer, graphic designer
William Widjaja (00000011174)
Video Editor
Yeremia Marcellino (00000011079)
Reporter, script writer