Wednesday, July 4, 2018

Fenomena Indigo Dalam Sains


Media televisi Indonesia akhir-akhir ini banyak menanyangkan konten berunsur mistik. Fenomena teranyar yaitu tayangan berjudul Karma (ANTV), mulai menyita banyak perhatian penonton. Sekitar bulan Mei lalu, Lembaga Studi Kajian Media dan Komunikasi, Remotivi, merilis hasil studi dalam bentuk video soal acara yang menyuguhkan hal mistik dalam tayangannya. Penjabaran narator dalam video menjelaskan bahwa tradisi panjang media dan mistisme di Indonesia menjamur setelah orde baru, seiring dengan tumbuhnya stasiun televisi swasta. Format tayangan pun beragam, dari talkshow, sampai realityshow. Absurditas penggunaan subjek juga ikut bervariasi, mulai dari tokoh agama, sesosok hantu, hingga mereka yang memiliki kemampuan Indigo.


Buku “Understanding Your Life Through Color” yang ditulis oleh Nancy Ann Tape menuliskan anak yang terlahir dengan kemampuan Indigo muncul di awal tahun 1982, mereka yang berkemampuan indigo pada dasarnya memang memiliki kemampuan yang berbeda dari anak lain.
Secara saintis, perbedaan tersebut dapat dilihat dari aura. Anak yang terlahir indigo memiliki aura berwarna nila/biru gelap dan hanya dapat dilihat melalui foto aura atau seseorang yang dapat melihat cahaya aura (ahli di bidangnya). Foto aura digunakan untuk mengambil energi dengan menangkap inframerah. Dari foto tersebut bisa dijabarkan jika auranya kecil, tekanan mentalnya rendah. Sebaliknya, jika aura dalam foto terlihat besar, maka bisa dikatakan sehat.
Melalui bukunya, Nancy mengklasifikasi manusia berdasarkan warna cakra, dimana cakra adalah pintu khusus dari dalam tubuh manusia sebagai tempat untuk keluar masuk energi. Setiap warna yang terpancar dari dalam tubuh manusia memiliki arti dengan kepribadian individu tersebut. Pada dasarnya, setiap manusia memiliki warna aura atau chakra yang berbeda, dikenal dengan istilah me-ji-ku-hi-bi-ni-u (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu). Menurut Erwin Kusuma Tubagus SpKj, seorang Psikiatri Anak dan ahli dalam menangani anak indigo, indigo adalah sebuah warna dan jenisnya adalah nila. Anak indigo memiliki cakra Ajna yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis (pienalis) di otak. Dengan adanya cakra tersebut membuat mereka seringkali disebut anak yang memiliki indra keenam dan dapat melihat apa yang terjadi dalam masa lalu dan masa depan. “Ini bentuknya seperti corong. Itu yang menyerap frekuensi, yang kita bilang Virbasi Indigo.” Lanjut dr. Erwin.

dr. Erwin Kusuma Tubagus H Dr SpKJ

Kenapa disebut indigo? Karena indigo hanya istilah yang dipakai untuk cenayang. Anak indigo hanyalah anak kecil yang memiliki aura seperti orang dewasa. Secara fisik, anak indigo sama dengan anak lainnya, namun mereka memiliki jiwa dan pemikiran yang lebih dewasa dari anak sebayanya. Ditambah lagi, anak dengan kemampuan indigo memiliki IQ yang tinggi dan kemampuan intuisi yang membuat mereka menjadi semakin istimewa. Sebagai generasi spiritual, anak indigo memiliki dimensi extra sensory perception dalam otaknya, yang dapat menjelajahi ruang dan waktu. Ini yang membuat anak indigo tidak hanya terlihat cerdas, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mempelajari apa yang belum mereka ketahui dan pelajari sebelumnya. Dari gelombang otak, anak indigo mampu menangkap gelombang suman resonance dari gelombang Theta. Gelombang ini merupakan getaran alam semesta dalam frekuensi 7,83 Hz, seseorang dapat melakukan supranatural seperti telepati jika menangkap gelombang tersebut. Pemahaman tentang indigo pada dasarnya bisa diterima jika seseorang memahami bahwa manusia merupakan makhluk rohani (celestial), di mana badan (terrestrial) manusia hanyalah sebuah penopang untuk roh atau jiwa.



Di lingkungan masyarakat, kesalahkaprahan pengertian indigo menjadikan kekeliruan pada bagaimana kita menyikapi mereka yang memiliki kemampuan indigo. Ketidaktepatan media dalam menggunakan mereka yang memiliki kemampuan indigo juga seringkali tidak tepat.
“Indigo tuh jangan disamakan dengan paranormal ya. Sebenarnya itu perkembangan manusia, tidak dimaksudkan untuk jadi paranormal. Dan kadang-kadang dipaksa oleh lingkungan. Anak indigo seharusnya dibina seperti biasa, kalau bisa juga sekolahnya sekolah biasa, ya. Jangan dikhususkan, tapi di Amerika dikhususkan. Dan jangan dimanfaatkan.” Kata dr. Erwin
Banyak orang yang beranggapan anak indigo merupakan sebutan untuk anak yang memiliki indra keenam atau sixth sense. Namun ternyata anak indigo dengan anak yang memiliki kemampuan indera keenam merupakan dua orang yang berbeda. Dikarenakan anak indigo adalah anak yang memiliki warna aura nila secara alami, sedangkan indera keenam dapat dimiliki oleh banyak orang yang ingin mencoba mendalami atau menjadi lebih peka indera ke-enamnya.
Fenomena kemunculan anak indigo banyak diperbincangkan di media sosial sampai dengan televisi, serta banyaknya artikel atau pembahasan lainnya yang membahas soal anak indigo. Anak indigo menjadi banyak dikenal dan diperbincangkan, yang di mana sebenarnya mayoritas anak indigo merupakan anak yang tertutup, dan jarang mengutarakan isi hatinya.
Filo Sebastian, seorang Youtuber yang juga memiliki kemampuan indigo mengaku sempat tidak percaya dengan istilah indigo dan menganggap itu hanya clickbait. Menurutnya itu hanya sebutan untuk mempermudah mengartikan seseorang yang bisa melakukan hal di luar batas wajar manusia.
Laki-laki berusia 22 tahun ini memiliki kemampuan bernama Astral Projection, “Itu kalau kalian tahu film Insidious, yang ada anak kecil keluar dari badan, nah itu persis kayak gitu. Terus bener-bener kayak orang mati suri, atau orang koma. Itu yang gua alami selama bertahun-tahun dan gua berusaha tutup tapi nggak bisa.” kata Filo. Ia menggambarkan kondisi dunia tersebut persis seperti ini kehidupan pada umumnya, hanya saja agak lebih gelap kebiruan.
Anak indigo tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil dan tidak mau menaati peraturan atau pun tata cara prosedur yang ada. Mereka tidak suka diatur dan bahkan tidak jarang mereka yang lebih sering menasehati orang yang lebih tua darinya. Anak indigo sangat cerdas dan kreatif baik dari segi mental maupun spiritualnya.

Filo Sebastian
Banyak yang beranggapan bahwa indigo merupakan sebuah penyakit karena perilakunya yang aneh. Permasalahan yang sering terjadi dimana mereka sering mendapatkan penolakan oleh lingkungan sekitar baik di rumah maupun di sekolah. Tidak jarang mereka seringkali dianggap aneh dan selalu dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Hal tersebut membuat keberadaannya tidak dianggap dan mempengaruhinya dalam beradaptasi di lingkungannya.
Selain lingkungan eksternal, permasalahan ini juga seringkali muncul justru dari keluarga anak indigo itu sendiri. Filo Sebastian menceritakan bagaimana ia sempat merasa stress karena tidak ada yang percaya, “Kebetulan gua lahir di sebuah keluarga yang tidak mempercayai hal semacam ini sedikitpun. Jadi pas gua baru bisa gua sempet mikir, gak bener ini nih, kayaknya sakit mental. Gua sempet mikir gua sakit lah karena keluarga gua gak ada yang bisa, keluarga gua gak ada yang percaya kalau gua bisa, gua anak kembar tapi kembaran gua nggak bisa.” lanjut Filo.
Menerima keberadaan anak indigo memang tidak mudah. Masyarakat akan beranggapan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan tersebut hanyalah orang yang sakit jiwa dan selalu diikuti oleh makhluk halus. Itu karena mereka seringkali berbicara sendiri dan melihat apa yang tidak bisa dilihat orang biasanya.
Anak indigo harus diperlakukan seperti anak biasanya baik dalam lingkungan sekolah dan rumah. dr. Erwin mengatakan bahwa kemampuan seorang anak indigo memang dapat dikembangan dan potensi tersebut bisa ditingkatkan. Namun, terkadang beberapa orang tua yang tidak ingin mengembangkan potensi tersebut karena hanya akan menyusahkan mereka.
Ia juga menjelaskan anak indigo sendiri merupakan seorang anak yang telah melalui fase reinkarnasi, yang dimana pada masa sebelumnya anak tersebut telah menjadi seorang pangeran atau pun seseorang yang punya jasa besar. Tidak heran bila anak indigo dapat mengetahui sesuatu yang bahkan sebelumnya belum ia pernah lakukan atau yang belum pernah terjadi dalam kehidupan nya di masa kini.
Anak indigo memiliki empat tipe yang berbeda-beda, ada anak indigo yang memiliki kemampuan bisa melihat kejadian yang belum terjadi atau yang telah terjadi di masa lampau, ada juga yang dapat melihat ke dimensi lain dan bahkan roh atau jiwa nya dapat keluar dari badan yang ia miliki, ada yang mahir dalam bidang arsitektur atau seni, ada yang memiliki rasa simpati dan empati yang sangat tinggi biasanya anak indigo yang memiliki karakteristik ini merupakan anak indigo dengan jiwa sosialisasinya yang tinggi.
Masyarakat memiliki tanggapan yang berbeda terkait anak indigo, ada yang beranggapan anak indigo merupakan anak istimewa, tetapi ada juga yang beranggapan anak indigo merupakan seseorang yang memiliki sakit jiwa atau hal-hal lainnya. Tidak jarang anak indigo dianggap seseorang yang ‘aneh’ dan tidak sedikit juga anak indigo yang mengalami intimidasi oleh individu atau masyarakat lain. Tetapi tidak sedikit dari mereka juga ada yang mulai terbuka, mengatakan kalau dirinya merupakan anak istimewa yang memiliki kemampuan khusus, dan tidak sedikit dari mereka juga yang telah berhasil membantu seseorang, seperti misal mengingatkan seseorang agar terhindar dari mara bahaya, dan hal-hal yang berguna lainnya.
Karena memiliki perbedaan, anak indigo kerap kali merasa terintimidasi dari lingkungannya. Perlakuan tidak wajar juga sering mereka terima, dimulai dari lingkungan rumah, sekolah, sampai dengan lingkungan masyarakat. Anak indigo juga sering merasa kalau dirinya mendapatkan penolakan, hal tersebut yang menyebabkan anak indigo lebih menutup diri terkait kemampuan yang mereka miliki. Dan tidak sedikit anak indigo yang menginginkan keahliannya ditutup atau mengapuskan keistimewaan yang mereka miliki seperti yang sempat Filo Sebastian rasakan.
Semua orang memiliki indra keenam dalam jiwanya. "Jadi apabila mereka mengaku mempunyai indra keenam dan dapat melihat maupun merasakan hal lain itu berarti jiwa mereka peka,” kata dr. Erwin.


 Tim:
Klara Livia S. - 0000008859
Adzra Vabiant - 0000008933
Franny Fransisca - 0000009020
Theresia Michelle (TMC) - 0000009052
Nesa Alicia - 00000010322
Dewa Rama - 00000011186
Martyasari Rizky - 00000012345
Nadya Zul El Nuha - 00000012359



***

 Lampiran
Bersama Filo Sebastian

Bersama dr Erwin
Bersama dr Erwin

SUMBER :
Dokumen dan Wawancara Dr. Erwin
Wawancara Filo Sebastian
Artikel berjudul Generasi Indigo oleh Dra. Lilis Madyawati, M.Si
Jurnal berjudul Penerimaan Diri Pada Individu Indigo oleh Isrida Yul Arifiana
https://www.kompasiana.com/bukandewa/mengenal-lebih-jauh-tentang-indigo_5511179f8133112c41bc6148
Karma di Balik Karma ANTV” oleh Remotivi https://www.youtube.com/watch?v=thDP6KokIow