Friday, March 20, 2015

Ujian Nasional 2015 dan masalah-masalahnya

Sebagai angkatan terakhir dari kurikulum 2006, kami para siswa-siswi kelas 12 dikejutkan oleh kabar gembira yaitu:

UN tidak menjadi syarat kelulusan!!


Menteri pendidikan Indonesia yang baru yaitu Bapak Anies Baswedan ini tidak terlalu suka sistem UN di mana terjadi banyak kecurangan-kecurangan. Saya tahu sendiri ketika UN datang pasti ada saja bandar-bandar yang menjual kunci jawaban entah darimana mereka mendapat itu, (tapi saya pribadi nggak pernah dapat itu kunci dan nggak mau lihat kunci, kok. Lebih baik jujur dan berusaha semampunya. Bener nggak?)
Untuk tahun 2015, Sekolahlah yang memutuskan kelulusan, jadi nilai-nilai yang sudah kita perjuangkan sejak kelas 1 SMA itu nggak sia-sia.
Namun nampaknya kabar ini membawa masalah baru. Ketika mengetahui bahwa UN tidak menjadi syarat kelulusan, yang ada di benak kam adalah, "Berarti nggak usah belajar, dong" Jadi otomatis kita-kita melantarkan UN. Murid-murid menjadi malas belajar.
Mengatasi masalah ini, dikeluarkanlah lagi momentum bahwa:

UN tidak menjadi syarat kelulusan, tetapi menjadi pertimbangan untuk SNMPTN


Awalnya, mendengar kabar itu saya tidak terlalu syok. Tapi tentu tidak senang lagi, karena memang saya ingin mendaftar di perguruan tinggi negeri, dan bila nilai UN saya dijadikan pertimbangan, artinya nilai UN saya harus bagus.
Lalu bagaimana untuk mereka yang tidak mendaftar SNMPTN? Apakah mereka bisa tetap santai?
Tidak, karena ada kabar yang lebih mengejutkan lagi yaitu..

Meski UN tidak menjadi syarat kelulusan, tetapi bila nilai dibawah 5,5 harus mengikuti ujian ulang pada tahun berikutnya.


Berita terakhir inilah yang paling mengagetkan bagi saya. Bayangkan saja, misal salah satu nilai UN saya di bawah 5,5. Maka sambil kuliah saya juga harus mempersiapkan UN ulang saya pada tahun 2016. Bukankah itu tidak enak? Saya sebulan tidak belajar saja sudah lupa apalagi setahun tidak belajar? Ketika kita kuliah seharusnya kita sudah fokus pada minat kita masing-masing. Tidak perlu lagi belaja Ekonomi bila masuk hukum, Geografi bila masuk akuntansi, dan lain-lain.

Jadi yang bilang angkatan terakhir 2006 ini enak, masih mau bilang enak? :)


Namun dibalik itu semua, saya sadar bahwa kabar itu dibuat supaya murid-murid tidak malas belajar dan saya tahu bahwa Anies Baswedan tidak ingin UN sebelumnya yang penuh dengan ketidak jujuran terulang lagi. Seperti apa kata Anies : "Target UN sekarang bukan lulus 100%, tapi kejujuran 100%"

At the End, here is a little quote from Anies Baswedan
foto from quandra.co.id

No comments:

Post a Comment