Monday, November 9, 2015

For Sale : Samson Go Mic USB Direct

Such cover" lag di soundcloud atau di youtube? Pengen rekaman bagus tapi budget rendah?
Boleh di coba ini Samson Go Mic Direct.
Mic-nya enak dipakai, mudah dan jernih juga. Alasan saya jual microphone ini, karena sudah diberi hadiah microphone yang lebih bagus. Kira-kira aku udah pakai microphone ini selama 1-2 bulan.

Karena udah pernah dipakai, jadi dijual lebih murah (Aslinya aku beli 540.000)

Rp 300.000,- 


Coba lihat reviewnya di sini..
https://www.youtube.com/watch?v=1DmCkSE0r8E


Minat? tanya" boleh..
WA : 082226397754
Line : clarelivvi

Tuesday, July 28, 2015

Ranting Yang Hangat


“Pejamkan matamu, tarik napas yang dalam. Dengarkan hanya suaraku. Kamu tidak bisa mendengar suara yang lain, hanya ada suaraku di sini.”

Aku mengangguk dan mengikuti semua perintahnya. Aku masuk ke dalam alam bawah sadar.

“Sekarang kamu berada dalam sebuah gudang. Bagaimanakah keadaan gudang itu?”

Aku diam. Tubuhku menggigil. Terlintas dalam benakku sebuah gudang yang sempit dan berdebu. Aku duduk di sana sambil memeluk diri. Hanya ada seberkas cahaya remang-remang yang menemaniku dalam gudang sempit itu.

Aku mengatakan semuanya dengan nada gelisah.

“Baiklah. Lalu kamu mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat–“

Badanku terhentak. Kepalaku terasa pusing. Tanganku meremas erat  pegangan kursi yang aku duduki.

“Dia semakin mendekat–“

Kurasakan napasku terengah-engah. Jantungku berdetak kencang dan dadaku sangat sesak. Kepalaku bergerak, menggeliat ke kiri dan ke kanan. Gelisah. Gemetar. Takut.

“Dan pintu gudang itu terbuka–“

“AAAAAAA!!!” Aku berteriak sekencang-kencangnya. Terlintas di benakku sosok pria setengah baya yang bertubuh kekar. Rahangnya tegas dan alisnya tebal. Wajah yang menyeramkan. Dia memandangiku dengan tatapan yang mengerikan.  Tangannya menggenggam sebuah kayu yang diayun-ayunkannya.

Keringatku bercucuran, napasku menderu-deru. “Jangan.. tidak..” aku merintih. Aku takut kayu itu akan dipukulnya di tubuhku.

“Siapa orang yang kau lihat itu?”

Aku menggigit bibir. “A..ayah.”

 Aku mendengar dia bergumam, lantas tidak adalagi suara yang terdengar. Aku juga ikut terdiam menunggu aba-aba darinya. Kumanfaatkan waktu luang itu untuk menenangkan diri. Menarik napas panjang dan menghembuskannya. Begitu berkali-kali hingga jantungku kembali berdetak normal.

“Sekarang bayangkan sebuah padang rumput.”

Hayalanku segera berubah. Terlintas di benakku sebuah padang rumput yang luas dan bersih. Di mana ada domba-domba berkeliaran dan sedang memakan rumput dengan tenang. Angin berhembus sepoi-sepoi membelai rambut panjangku. Di situ aku memakai gaun putih dan berbaring di tengah-tengah.

Aku tersenyum.

“Lalu kamu melihat sebuah ranting pohon.”

Terlintas sebuah pohon besar dengan ranting yang kokoh dan panjang.

“Kamu mengulurkan tanganmu dan menggenggam ranting itu.”

Aku mengikuti perintahnya. Aku mengulurkan tanganku, dalam benakku ranting itu kugenggam. Saat itu juga tanganku merasakan sesuatu yang hangat dan empuk. Aneh. Bukankah ranting pohon seharusnya keras dan dingin?

“Apa yang kau rasakan?”

Aku terdiam. Ada rasa hangat dari ranting itu. Rasa hangat yang menghantarkan kenyamanan ke berbagai sel-sel tubuhku. “Hangat. Nyaman. Tenang,” kataku.

“Kapan terakhir kali kamu merasakannya?”

Kurasa aku sudah lama tidak merasakannya. “Ketika aku berumur 10 tahun.”

“Sekarang lepaskan ranting itu.”

Aku tidak bisa mengikuti perintahnya. Tanganku seakan melekat pada ranting itu. Aku tidak ingin melepasnya. Tiba-tiba dadaku terasa sesak. Tubuhku gemetar. Wajahku memanas. Air mataku menetes perlahan sambil tetap menggenggam ranting itu.

“Ada apa?” tanyanya. Nada suaranya lembut.

“Aku tidak ingin melepas ranting ini.”

“Tapi ranting ini hanya ranting biasa yang keras dan dingin.”

Aku menggeleng. “Bagiku ranting ini hangat dan lembut.”

“Kalau begitu buka matamu sekarang. Bangunlah!”

Perlahan aku membuka mataku. Dan tampaklah sosok itu. Pria setengah baya yang tadi terlintas di benakku. Bedanya sekarang tatapannya tidak mengerikan dan tidak ada tongkat kayu di tangannya. Aku menurunkan pandangan. Melihat tanganku yang menggenggam pergelangan tangannya. Ranting yang hangat itu ternyata tangan Ayah.

Secara tiba-tiba aku melepas tanganku dan mengambil langkah mundur. Tubuhku gemetar dan jantungku berdegup kencang. Bertemu lagi dengan sosoknya setelah kabur darinya tiga tahun yang lalu adalah hal yang mengerikan.

Melihat tindakanku, Ayah menunduk dan menghela napas. Aku menangkap kekecewaan dan kesedihan dari matanya. Ekspresi yang baru bagiku.

“Nak, jangan takut. Duduklah dengan nyaman,” dia lagi-lagi memerintahku. Saat ini aku dalam kondisi sadar, namun aku tetap mengikuti perintahnya.

“Mengapa kamu melepas tanganmu. Bukankah sebelumnya kamu tidak bisa melepaskan tanganmu dari ranting itu?”

Aku tidak menjawab, lantas memalingkan muka. Ada kekesalan dan amarah yang kurasakan.  “Kamu menipuku. Yang kugenggam bukan ranting.” 

Yang kugenggam adalah tangan seseorang yang kubenci, tambahku dalam hati.

“Yang kamu genggam sungguh-sungguh ranting, Nak. Ranting yang hangat seperti yang kamu rasakan sebelumnya. Namun kamu menolaknya ketika kamu tahu wujud asli ranting itu.”

Aku terdiam.

“Nak, ini adalah jawaban dari sesi terapi kita. Selama ini, kegelisahanmu, ketakutanmu, kegundahanmu berakar dari masalahmu ketika kecil. Betapa kamu takut dengan Ayah-”

“Karena Ayah memang mengerikan!” aku menyela dengan nada sedikit membentak.

Ayahku semakin tertunduk. Kurasa dia menangis, karena aku mendengar suara isakan.

“Tapi bila ia mengerikan, mengapa ranting yang kau genggam hangat?”

Lagi-lagi aku membisu. Kehabisan kata-kata.

“Itulah Ayahmu, Nak. Dia adalah ranting yang hangat. Ranting yang tidak bisa kamu lepas. Ranting yang memberimu ketenangan.”

“Tapi dia memukulku!” Aku menangis.

“Ayah yang dulu memang jahat, Nak.” Ayah akhirnya membuka suara. Dia menangis deras. Mukanya sangat merah. “Ayah selalu terlarut dalam emosi dan melimpahkannya padamu karena tidak ada orang lain lagi di hidup Ayah selain kamu. Ayah memang jahat, Nak. Tapi Ayah sangat menyangimu. Sungguh!”

Saat itu hatiku sedikit luluh.  Apalagi melihatnya yang tampak begitu rapuh di hadapanku. Namun gengsi membuatku tetap mengacuhkan Ayah. “Ayah tidak menyangiku. Ayah memukulku.”

“Nak. Tidak ada orangtua yang membenci anaknya. Orang tua juga manusia. Mereka melakukan kesalahan dan mereka belajar dari kesalahan mereka.” Dia menarik tanganku perlahan dan menuntunnya untuk menggenggam lagi pergelangan tangan Ayah. Entah mengapa, aku tidak menolak. “Ranting ini hangat, Nak. Dia tidak lagi dingin dan keras.”

Tiba-tiba Ayah menarikku dalam pelukannya. Saat itu juga tangisku pecah. Aku membiarkan Ayah memelukku. Ada rasa damai, hangat dan tenang terselip di dada. Rasa-rasa yang tidak pernah merasukiku selama tiga tahun aku menghindari Ayah.

“Maafkan Ayah. Ayah berjanji tidak akan melukaimu lagi, Nak. Kembalilah pulang.” Begitu kata Ayah di tengah-tengah tangisnya.

Aku akhirnya luluh. Kueratkan pelukanku pada Ayah. “Maafkan aku juga, Yah. Aku menolak Ayah.”

Psikiater muda itu tersenyum. Dia menepuk-tepuk pundakku setelah aku melepas pelukanku dengan Ayah. “Mulai hari ini kamu tidak perlu kembali ke tempat ini. Harimu akan dipenuhi dengan ranting yang hangat.”

Aku tersenyum. Kutatap Ayahku. Sorot matanya kini menenangkan. 

Aku menunduk kepada si psikiater muda. “Terimakasih, Bu.”

“Pergilah! Nikmatilah hidupmu yang baru.”

Setelah itu aku keluar dari tempat terapi itu sambil menggenggam tangan Ayah. Tangan yang aku ketahui sebagai ranting yang hangat.

#NewBegining #SelasaBercerita

Thursday, July 9, 2015

Sepenggal Curhatan Tentang SBMPTN 2015



Sebelum memulai sepenggal curhatan ini, saya ingin menceritakan kegagalan saya dulu di SNMPTN 2015. 
Saat itu saya memilih dua prodi baru di UNPAD (prodi-prodi baru komunikasi) dengan harapan tidak banyak yang minat sehingga saya bisa lolos. Namun saat memilih kedua prodi ini saya sedikit berkonfilk dengan orang tua saya karena mereka sesungguhnya tidak rela saya kuliah di Jatinangor (yang katanya rawan.) Tapi saya tetap ngotot dan membuat nazar bila saya tidak keterima, saya akan menuruti pilihan orang tua saya.

Akhirnya saya sungguh-sungguh gagal.

Saat itu entah mengapa saya tidak sedih. Kecewa iya, tapi saya tidak menangis. Lalu saya mulai sibuk mempersiapkan SBMPTN. Berbagai macam rintangan terjadi dalam rangka mempersiapkan SBMPTN. Saya belajar keras. Hampir tiap malam saya membaca buku "SKS" atau mengerjakan soal. Saya juga tiap hari mengikuti bimbingan belajar selama kurang lebih 3 jam.
Rintangan terberat yang harus saya hadapi adalah saya harus kecelakaan motor.
Akibat dari kecelakaan motor itu, saya trauma untuk menyebrang ke tempat les saya. Akhirnya mama saya selalu mengantar saya ke tempat bimbel itu. Saat itu saya bertekad bahwa saya harus masuk SBMPTN.

Sesuai dengan nazar saya, saya mengikuti pilihan orang tua saya. Pilihan pertama saya adalah prodi UNPAD yang berada di Bandung (Hukum), meskipun sesungguhnya saya tidak terpikir akan masuk ke prodi itu. Satu lagi prodi yang di Jatinangor namun bukan pilihan saya pada SNMPTN (Manajemen Komunikasi). Pilihan kedua itu saya ambil karena prodi itu tidak masuk dalam daftar 10 prodi favorit UNPAD.

Intermezzo sedikit, sejak dulu saya sesungguhnya tidak ingin kuliah, dikarenakan bakat-bakat saya itu ada di dunia seni. Namun orang tua saya bilang pendidikan itu tetap harus. S1 itu perlu. Nanti ketika kuliah saya akan kuliah sambil menjalani segala hobi-hobi saya.

Lanjut.

Bimbel saya selalu mengadakan Try Out mingguan. Saat itu saya selalu mendapat nilai yang baik. Awalnya dan tiga kali berturut-turut dinyatakan lolos passing grade. Saat itu saya cukup percaya diri. Saya selalu masuk 10 besar peraih nilai tertinggi di Try Out mingguan Bimbel saya.

Hari SBMPTN pun tiba. Saat mengerjakan soal TKPA, saya merasa gagal. Ada 15 soal gambar sedangkan itu adalah kelemahan saya. Di tambah lagi, soal bahasa Inggris sangat susah. Alhasil, saya hanya bisa mengerjakan 27 soal TPA, 2 soal matematika, 13 soal Bahasa Indonesia, dan 4 soal Bahasa Inggris. 
Begitu Istirahat saya betul-betul merasa kosong. Saya tidak selera makan, dan terus memikirkan nasib SBMPTN saya. Saya juga berdoa semoga soal SOSHUM tidak susah.
Tuhan menjawab doa saya. Soal SOSHUM dapat saya kerjakan dengan lancar. Saya bisa menjawab 8 Soal Ekonomi dan yakin betul semua, 13 soal Sosiologi dan juga yakin betul semua, lalu sisanya saya mengerjakan 6 soal geografi dan 7 soal sejarah. Untuk Sejarah hanya ada 4 soal yang saya yakini benar, dan untuk geografi saya yakin 5 soal benar, (dan ternyata jawaban saya yang 1 lagi juga benar). 
Mengetahui kesuksesan saya di SOSHUM dan kegagalan saya di TKPA, saya merasa saya hanya bisa diterima di pilihan kedua, namun saya tidak masalah karena memang pilihan dua adalah pilihan saya sendiri, bukan pilihan orang tua saya.

Setelah itu hari-hari sebelum pengumuman saya hanya bisa berdoa. Oh, bahkan saya melakukan pantangan. Dan saya diberi kabar mengejutkan. Ada dua kabar.
Pertama, prodi pilihan pertama saya yang berada di UNPAD Bandung rumornya akan dipindahkan ke Jatinangor juga. Padahal orang tua saya tidak rela saya kuliah di Jatinangor. Dan padahal juga saya ingin kuliah di Bandung.
Kedua. Informasi bahwa UNPAD adalah Kampus favorit SBMPTN dan ternyata kedua pilihan SBMPTN saya masuk favorit UNPAD. Yang satunya di urutan kedua, satu lagi di urutan kelima padahal sebelumnya pilihan kedua saya tidak masuk favorit di SBMPTN.
Saat itu saya merasa saya akan gagal. 

Dan saya betul-betul Gagal.

Hari ini (9 Juli 2015) saya mengetahui bahwa saya tidak lulus SBMPTN. Saya hanya bisa menangis. Namun ketika berkontak dengan teman-teman saya, banyak juga yang tidak diterima padahal mereka lebih pintar dari saya. Saya merasa senasib sepenanggungan. Saya percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih indah untuk kedepannya. Rencana Tuhan lebih indah daripada rancangan kita sebagai manusia biasa.

SEMANGAT YANG TIDAK LOLOS SBMPTN! KITA PASTI BISA!!

Wednesday, June 17, 2015

Beberapa Patah Kata Tentang Film "Sunshine Becomes You"



Sinopsis Singkat Novel Sunshine Becomes You:

Mia Clark tidak sengaja membuat tangan Alex Hirano patah. Dia telah membuat kesalahan fatal karena Alex Hirano adalah seorang pianis. Rencana tour pianis Alex Hirano gagal karenanya. Untuk menebus kesalahannya, Mia akhirnya bersedia menjadi "pesuruh" Alex Hirano. Membersihkan rumah, memasak, dan lain-lain.
Alex Hirano awalnya kesal dengan Mia Clark. Namun selama mereka bersama, Alex merasa tertarik dengan gadis itu. Yang dia ketahui, Mia Clark adalah seorang guru menari di salah satu sekolah, namun dia tidak tahu bahwa ternyata Mia Clark adalah lulusan Julliard, sekolah seni terbaik di dunia, seperti dirinya. Ketika melihat gadis itu menari, ia sangat terpesona. Lantas ia bertanya-tanya. Mengapa gadis yang sangat pintar menari itu malah menjadi guru tari?

***

Aku pertama kali membaca novel berkover pink ini dari teman. Aku sangat mengaggumi novel 4 musim karya Ilana Tan -penulis misterius yang amat sangat populer. Namun karena harga novelnya yang biasa mahal, akhirnya aku memutuskan untuk meminjam novel ini dari teman.

Membacanya, aku mendapatkan kesan yang sama seperti membaca novel 4 musim. Hangat, manis, menyentuh. Akhirnya, aku memutuskan untuk membeli novel ini (walaupun belinya di olshop jadi lebih murah, hehe).

Sunshine Becomes You adalah novel MEGA Best Seller. Hal ini membuatku berandai-andai bagaimana bila novel ini ditampilkan secara visual. Dan andaian itu terwujud. Dikatakan bahwa :

Sunshine Becomes You akan diangkat ke layar lebar.

Pertama kali mendengar rumor ini kira-kira setahun yang lalu. Tentunya saya dan para penggemar novel ini sangat senang. Namun, kabar itu serasa seperti angin lalu, karena selanjutnya tidak ada perkembangan mengenai film Sunshine Becomes You ini.

Lalu angin segar kembali bertiup. Diketahui bahwa Sunshine Becomes You betul-betul akan diangkat ke layar lebar di produksi oleh salah satu PH yang tidak ingin kusebutkan namanya. (kalian pasti tahu). Lantas saya langsung mem-follow akun twitter PH itu. Saya setia mengikuti perkembangan kabar film tersebut.

Pertama kali, saya mendapat kabar bahwa Shandy Aulia-lah  yang akan menjadi Mia Clark. Hal ini disebutkan oleh salah satu berita online, bahwa Shandy akan berperan sebagai penari balet dalam film terbarunya. Saya merasa senang-senang saja mengetahui Shandy yang menjadi Mia. Saya rasa ia cocok.

Lalu terinformasikan bahwa Alex Hirano diperankan oleh Herjunot Ali. Ketika melihat fotonya yang diunggah akun twitter PH tersebut, jujur saya sedikit merasa kecewa. Alex yang saya bayangkan tidak seperti itu. Namun saya masih menaruh harapan untuk film yang diadaptasi dari novel favoritku itu.

Setelah Alex Hirano, pemeran Ray Hirano diumumkan. Boy William. Harapan saya pada film ini meningkat. Boy sangat cocok memerankan Ray Hirano, seorang B-Boy.

Lalu, ketika mengetahui siapakah yang akan memerankan sosok Mia Clark, Harapan saya jatuh ke titik terendah. Nabilah JKT48. Mengetahui ini, awalnya saya akan mogok untuk menonton film dari novel kesayangan saya ini.

Bagi para WOTA, sebelum kalian memaki-maki ataupun mengkritik tulisan ini, saya bukanlah haters Nabilah. Kami, para fans SBY kebanyakan BUKAN Haters Nabilah. Kami hanya tidak menyukai kenyataan bahwa Mia Clark yang amat sangat kami kagumi ternyata diperankan oleh seorang pelajar yang baru lulus SMP. Di tambah lagi, lawan mainnya adalah pria yang hampir berumur dua kali umurnya. 
Kami ragu.
Seperti kalian mengaggumi Nabilah, kami mengaggumi Mia Clark. Mia Clark yang kami kagumi adalah penari balet kontemporer profesional. Dia dewasa, lugu, dan tampak sangat lemah. Bila melihat Nabilah yang selalu ceria, aktif, dan masih sangat muda, tentulah sangat bertolak belakang. Lebih lagi, bila nanti ada adegan romantis antara Mia-Alex (for example ciuman) kami tidak bisa membayangkan betapa menggelikannya itu. Maksudnya, kami sudah lebih dulu megetahui bahwa Nabilah adalah seorang pelajar yang baru lulus SMP. Ketika dia beradegan mesra dengan pria 29 tahun, walaupun mereka beradegan sebagai Mia-Alex, namun dalam pikiran kami Bocah-Om om. (maaf bila pilihan kata-kata ini terdengar tidak enak)

Bagaimana cara mengungkapkan perasaan ini?

Misalnya, kalian yang menyukai Nabilah harus menerima kenyataan bahwa Nabilah yang selalu ikut dalam single JKT48, tidak mengikuti salah satu single di JKT48, padahal dia sangat bagus, berbakat, dan sangat populer. Kalian pasti kecewa, marah, dan menuntut agensi agar menyertakan nabilah dalam single.
Oh, atau lebih simpelnya. Perasaan kami sama dengan perasaan kalian yang mengetahui bahwa Nabilah harus beradegan "ciuman" di film tersebut. Kalian protes dan berkata Nabilah terlalu kecil untuk beradegan seperti itu. (Omong-omong, itulah salah satu alasan kami fans SBY menolak Nabilah menjadi Mia. Dia masih di bawah umur.) Kalian melidungi idola kalian, kami melindungi cerita Sunshine Becomes You.
Kira-kira begitu perasaan kami para fans SBY.


Kepada PH yang bersangkutan, kalaupun ada harapan walaupun sedikit, kami kebanyakan fans SBY sangat ingin mengganti peran Mia Clark. Bila Nabilah sudah berumur 20 tahun, mungkin lebih baik (kenyataannya dia masih seumuran adik saya, bahkan adik saya lebih tua dari dia). Nabilah gadis yang cantik, energik, dan manis. Dia cocok untuk memerankan karakter remaja, bukan dewasa.

Akhir kata, bila memang keputusan sudah final, saya akan menyerahkan segalanya pada PH. Buat kami yang meragukan pilihan kalian menyesal pernah meragukan kalian.  Kami para fans SBY sudah sangat kecewa di awal. Bahkan saya melihat banyak yang TIDAK AKAN menonton karena takut imajinasi manisnya terusak. Saya berbeda. Saya akan tetap menonton (kalau ada temen, sih), dan saya akan menunggu penyesalan saya yang telah meragukan pilihan cast kalian.





Wednesday, May 20, 2015

Rekomendasi Drama Korea bertema KELUARGA

1. The Son of Sol  Pharmacy House


4,5/5 stars

Tahun : 2011
Total Episode: 54

The Son of Sol Pharmacy house, menceritakan tentang sebuah keluarga dengan 4 orang anak laki-laki yang bermasalah. Kira-kira aku nonton film ini 3-4 tahun yang lalu sehingga aku sudah agak lupa dengan ceritanya. Yang jelas, drama korea yang satu ini sangatlah menhibur. Romantis ada, komedi juga ada. Bahkan drama korea ini tercatat memiliki rating tertinggi di tahun siarnya.

Anak pertama, Song Jin Poong, sudah berusia tua namun belum menikah-menikah, Dia nantinya akan bertemu dengan seorang wanita muda yang bakal jadi istrinya.
*di foto, Jin Pong dan istrinya itu yang di tengah pohon.

Anak kedua, Song Dae Poong. Ia adalah seorang dokter yang easy going dan sedikit kekanak-kanakan. Song Dae Poong diperankan oleh Lee Pil Mo! (Yang ada di emergency couple, Pinocchio, dll). Dae Poong membuat praktik dokter bersama dengan seorang perawat di atas toko obat keluarganya (kalau nggak salah).  Bisa ditebak, akhirnya si Dae Poong ini nikah sama perawatnya itu. Nah, Dae Poong ini memiliki kisah cinta yang paling menghibur (dan paling lama) menurutku. Lee Pil Mo dan Yoo Sun sendiri mendapatkan Best Couple Award.
*di foto, Dae Pong dan perawatnya yang di pohon bagian bawah. Dae pon memakai kemeja warna biru terang, dan si perawat memakai cardigan pink.

Anak ketiga, Song Sun Poong, Dia adalah seorang reporter yang keterlaluan vegetarian. Anak ketiga ini dijodohkan dengan anak Bosnya, yang adalah seorang aktris. Awalnya mereka tidak saling suka, namun lama kelamaan mereka saling mencintai. Bahkan, Sun Poong yang paling dulu menikah dibanding kedua kakaknya.
*di foto, Sun Poong dan sang aktris di pohon, sebelah kiri Jin Pong. Sun Poong yang memakai jas putih, si aktris yang memakai gaun cokelat muda.

Anak keempat, Song Mi Poong, Dia adalah seorang mahasiswa yang feminim. Aktornya adalah Ji Chang Wook (yang main di Healer). Si Song Mi Poong ini nggak punya kisah cinta, tapi dia berakting dengan seorang bayi bernama Hana. Bayi temannya yang harus ikut wajib militer, sehingga dititipkan padanya. Nantinya juga Ibunya Hana muncul. Tadinya kukira, si Mi Poong bakal menjalin hubungan sama Ibunya Hana (yang juga masih muda) tapi, enggak. 
*di foto, Mi Poong yang paling atas, dan Ibunya Hana yang punya poni rata, dan mengangkat kedua tangannya.




2. You Are The Best, Lee Soon Shin.



3.8/5

Tahun: 2013
Total Episode: 50

YATBLSS, menceritakan tentang keluarga yang memiliki 3 anak perempuan, namun fokus utamanya adalah Lee Soon Shin, si bungsu. Dia menjadi pemeran utama karena hidupnya paling malang. Si Lee Soon Shin ini punya nama seperti pejuang korea, selain itu dia juga tidak terlalu pintar sehingga dia selalu gagal dalam pekerjaan. Nantinya, dia bakal bertemu dengan seorang produser yang membuatnya menjadi seorang aktris, dan membuatnya mengetahui rahasia hidupnya.

Anak Pertama, Lee Hye Shin. Dia adalah permata dalam keluarga. Sempurna, cantik, pintar, dan ia juga menikah dengan pria kaya raya. Sayangnya, pernikahannya gagal karena suaminya berselingkuh padahal mereka sudah memiliki anak. Hye Shin nantinya bertemu dengan seorang pria yang adalah tukang roti langganan keluarga Lee, yang membuatnya bisa menjadi manusia normal yang tidak sempurna.
*di foto, Hye Shin dan si tukang roti yang di sebelah kanan. Hye Shin berambut pendek, dan si tukang roti yang memakai kemeja pink muda.

Anak Kedua, Lee Yoo Shin. Menurutnya, dia adalah yang paling tidak diperhatikan oleh keluarganya. Dia sering bertengkar dengan adik bungsunya. Yoo Shin adalah wanita karir. Yoo Shin ini memiliki teman kecil bernama Park Chan Woo. Chan Woo menyukai Yoo Shin sejak kecil meskipun Yoo Shin hanya menganggap Chan Woo sebagai teman. Namun. akhirnya nanti mereka menikah.
*di foto, Yoo Shin dan Chan Woo yang ada di sebelah kiri. Yoo Shin memakai rok pink, Chan Woo memakai jas pink dan dalamnya biru.

Anak Ketiga, Lee Soon Shin. Anak bungsu yang paling sial. Seperti yang tadi sudah disebutkan, nantinya dia akan bertemu seorang produser yang membuatnya menjadi seorang aktris dan membuatnya mengetahui rahasia hidupnya. Si Produsernya ini nantinya menjalin asmara dengan Soon Shin.
*di foto, Soo Shin dan Produser yang paling tengah.

Drama ini seru, namun dibagian tengah sedikit bertele-tele dengan alur yang lambat. Jujur, aku juga kurang suka dengan wajahnya si produser itu. Iu terlalu cantik untuk dia. Hehehe...


3. My Daughter Seo Young




4/5 Stars

Tahun: 2013
Total Episode: 50

Bagi kamu yang suka cerita melodrama yang banyak nangis-nangis, nah boleh nih drama ini di tonton. My Daugher Seo Young menceritakan seorang anak yang sangat membenci Ayahnya. Ayahnya memang memiliki perilaku buruk dulu, namun dia mencoba untuk menjadi lebih baik dan memperbaiki hubungannya dengan Seo Young.

Seo Young menjadi seorang tutor di sebuah keluarga Kaya. Dia menjadi tutor Sung Jae, seorang murid yang bandel. Kakak dari Sung Jae, bernama Woo Jae. Dia jatuh cinta dengan Seo Young dan melakukan segala cara agar bisa menikah dengannya. Nantinya akhirnya mereka menikah, namun karena pernikahannya itu, Seo Young tidak lagi berhubungan dengan Ayah ataupun saudara kembarnya, Sang Woo.
Kembarannya ini pacaran dengan sesama dokter di rumah sakitnya, namanya Mi Gyung yang nota bene adalah adik dari Woo Jae. Sang Woo tidak tahu hal ini karena selama ini Mi Gyung mengatakan bahwa dia adalah seorang yatim piatu. Ketika akhirnya Sang Woo mengetahui hal ini, mereka akhirnya berpisah. 
Sang Woo sendiri sangat dicintai oleh seorang wanita bernama Ho Jung, wanita yang dia selamatkannya saat mabuk di tengah jalan. Wanita itu bagaikan stalker yang selalu mengusik hidup Sang Woo. Ho Jung sendiri, berteman dengan Mi Gyung.

*di foto, Seo Young memakai gaun merah. Woo Jae berdiri paling dekat denga Seo Young. Sang Woo, berada di sebelah kanan Seo Young dengan posisi duduk merangkul Ho Jung. Mi Gyung yang tampak paling kecil dengan tangan berada di pinggang.

Awalnya, saya amat sangat susah untuk menuntaskan drama ini. Episode awal, menurutku membosankan. Namun semakin lama, cerita menjadi semakin menarik dan mengaduk-ngaduk emosi.


4. What Happens to My Family?




4,8/5 Stars

Tahun: 2014-2015
Total Episode: 53

This Drama is Daebak! Buat kamu yang pengen dapat paket super komplit, romantis, kocak, sedih, cerita menarik, alur gak lambat. Nah ini nih drama keluarga yang rekomendasi banget. 

WHWMF, ini menceritakan seorang penjual tahu yang menghidupi 3 orang anaknya. Mereka juga tinggal bersama tante dan sepupu mereka. Anak-anaknya ini sangat buruk dalam memperlakukan Ayahnya, merekapun tidak dekat satu sama lain.

Anak pertama, Cha Kang Shim. Dia adalah seorang sekertaris profesional di kantornya, namun seorang pemalas yang berantakan di rumah. Kang Shim ini nantinya bekerja dengan seorang direktur menyebalkan bernama Moon Tae Joo. Awalnya mereka saling benci, namun lama kelamaan saling cinta.
Cerita Kang Shim dan Tae Joo adalah yang paling lucu. Tak heran mereka mendapatkan Best Coupe Award.
*Cha Kang Shim yang  di tengah, memakai baju cokelat muda. 
*Moon Tae Joo yang di bagian bawah kiri. Memakai jas dengan kerah berwarna biru muda.

Anak kedua, Cha Kang Jae. Dia adalah seorang dokter yang kelewat dingin dan cuek. Di awal-awal episode, Kang Jae adalah yang paling brengsek dan paling menyebalkan dibanding saudaranya yang lain. Kang Jae ini di jodohkan dengan anak pemilik rumah sakit bernama Kwon Hyo Jin, padahal sesungguhnya dia sudah memiliki pacar. Nantinya, Kang Jae menikah dengan Hyo Jin yang amat sangat mencintainya, sedangkan Kang Jae tidak mencintainya.
*Kang Jae di foto tengah, memakai jas.
*Hyo Jin yang ada di bagian kiri atas foto. Memakai baju berwarna biru muda.

Anak ketiga, Cha Dal Bong. Dia adalah pengangguran yang selalu membuat onar. Di episode awal kita dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis desa bernama Kang Seo Wool, yang mengaku berjanji menikah dengan Dal Bong. Seo Wool ini akhirnya tinggal di Roof Top rumah Dal Bong. Kedatangan Seo Wool di rumah keluarga Cha membawa dampak positif. Dia selalu peduli dengan Ayah Cha, disaat ketiga anaknya tidak. 
Cerita Dal Bong dan Seo Wool adalah yang paling manis. Mereka juga mendapatkan Best Couple Award.
*Cha Dal Bong berada di foto tengah, memakai kemeja kotak-kotak biru.
*Kang Seo Wool, di pinggir kanan, berfoto sendiri dan memiliki poni rata.

Satu-satunya alasan kenapa drama ini tidak kuberikan rating 5 adalah karena ada beberapa episode yang harus kulewati karena nggak tahan dengan sikap kurang ajar anak-anaknya itu. Namun selebihnya aku tonton tanpa skip. Bahkan episode 34-53 sudah kutonton lebih dari 5 kali saking sukanya.

5. My Husband Got A Family 


4,8/5 Stars


Tahun : 2012
Total Episode: 58

MHGAF atau Unexpected You bercerita tentang seorang wanita bernama Cha Yoon Hee yang benci banget dengan yang namanya ipar. Dia sengaja menikah dengan seorang pria yang yatim piatu agar tidak harus berurusan dengan keluarga suaminya. Suaminya bernama Terry Kang. Suatu hari, mereka pindah rumah di mana tetangga-tetangga mereka saling berkaitan darah. Hampir semua yang tinggal di bangunan itu adalah bagian dari keluarga Bang. Yoon Hee sangat tidak suka dengan keluarga Bang ini, begitupun keluarga Bang sangat tidak menyukai Yoon Hee. Namun anehnya Terry merasa akrab dengan keluarga ini. Akhirnya, diketahuilah bahwa Terry sesungguhnya putera dari keluarga Bang yang menghilang sejak kecil. Mengetahui itu, Yoon Hee harus berjuang untuk menjadi bagian dari keluarga Bang.
Selain cerita tentang Yoon Hee dan Terry, ada juga cerita tentang tiga saudara perempuan kandung Terry.

Putri pertama, Bang Il Sook (umur akhir 30-an)
Dia adalah kakak Terry. Bang Il Sook harus membesarkan putrinya seorang diri setelah bercerai dari suaminya yang berselingkuh, namun dia menyembunyikan perceraiannya ini karena ia malu pada keluarganya. Sesungguhnya dulu pernikahan Bang Il Sook dengan mantan suaminya ini tidak di restui.
Saat Il Sook masih remaja, dia adalah fans fanatik Yoon Bin, penyanyi yang populer pada masanya. Setelah 20 tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu lagi. Yoon Bin yang sudah tidak lagi produktif sebagai penyanyi hidup sengsara. Ia tinggal di Rooftop keluarga Bang. Jiwa Il Sook sebagai fans Yoon Bin ternyata belum surut. Ia terus menyemangati Yoon Bin untuk kembali berkarir sebagai penyanyi, bahkan Il Sook menjadi manajer Yoon Bin. Yoon Bin dan Il Sook akhirnya saling jatuh cinta.

Putri kedua, Bang Yi Sook (umur 30)
Bang Yi Sook lahir di hari di mana Terry menghilang. Oleh karena itu dia tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Yi Sook lahir sebagai perempuan yang tomboy (namun tetap cantik).
Saat mengetahui bahwa Terry adalah bagian dari keluarga Bang, Yoon Hee mencoba "menyingkirkan" satu persatu saudara Terry dengan cara menikahkan mereka. Yoon Hee akhirnya menjodohkan Yi Sook dengan muridnya, Jae Yeong. Jae Yeong dan Yi Sook sendiri sesungguhnya sudah saling kenal karena suatu insiden yang memalukan.
Berkat bantuan Yoon Hee, Yi Sook yang baru saja keluar dari pekerjaan lamanya, bekerja di restoran itali milik Jae Yeong. Selama bekerja, Jae Yeong merasa tertarik dengan Yi Sook. Jae Yeong akhirnya menyadari bahwa dia menyukai Yi Sook, namun cintanya bertepuk sebelah tangan karena Yi Sook mencintai temannya sejak remaja. Tapi akhirnya nanti mereka bersatu kok...
Cerita Yi Sook dan Jae Yeong adalah yang paling menarik dibanding yang lain. Katanya juga, pasangan ini adalah pasangan favorit korea. Mereka memenangkan Best Couple Award. Mereka bahkan melakukan beberapa iklan bersama.
Awalnya, aku meragukan kisah percintaan mereka karena tokoh cowok yang (menurutku) kurang ganteng, dan tokoh cewek yang (menurutku) kurang cocok. Tapi selama menonton, aku terhipnotis dengan chemistry yang mereka buat. Betul-betul cocok, betul-betul menarik.

Putri bungsu, Bang Mal Sook (umur 25)
Bang Mal Sook adalah seorang gold digger. Dia sering memeras pacar-pacarnya untuk mendapatkan barang-barang bermerek. Sifatnya menyebalkan, sok tahu, manja, dan dia adalah yang paling sering membuat Yoon Hee kesal. Suatu hari, Mal Sook bertemu dengan seorang pria yang membuatnya betul-betul jatuh cinta. Namanya Se Gwang. Ia jatuh cinta pada Se Gwang tanpa mengetahui bahwa Se Gwang sesungguhnya hanya memainkan Mal Sook. Se Gwang ingin balas dendam untuk temannya yang ditipu Mal Sook untuk dibelikan tas mahal. Namun meskipun rencana awal Se Gwang adalah untuk memberi Mal Sook pelajaran, pada akhirnya Ia jatuh cinta sungguhan dengan Mal Sook. Namun ada suatu kenyataan yang tidak mereka ketahui, bahwa sesungguhnya mereka berdua ipar. Se Gwang adalah adik bungsu Yoon Hee.


*Pria dan wanita paling kiri (yang wanita berambut pendek, yang pria memakai kemeja biru) adalah Jae Yeong dan Yi Sook
*Pria dan wanita di paling tengah (yang pria memakai kaca mata, yang wanita memakai kemeja putih) adalah Terry Kang dan Yoon Hee
*Pria dan Wanita di sebelah kanan Yoon Hee dan Terry Kang (yang wanita punya poni rata, yang laki-laki mengacungkan kedua jempolnya) adalah Il Sook dan Yoon Bin.
*Pria dan Wanita di paling kanan (yang wanita berambut panjang, yang lai-laki memakai jam hitam) adalah Mal Sook dan Se Gwang.



Sensasi menonton drama korea ini sama seperti sensasi saat menonton What Happens to My Family. Ada bagian yang ketua ngakak, ada bagian yang membuat nangis, ada bagian yang sweet. Paket lengkap! 
Namun sekali lagi aku tidak memberikan 5 Stars karena ada bebearpa bagian yang aku lewati karena terlalu bertele-tele. Juga dibagian ending, aku ingin ending yang lebih untuk Yoon Bin dan Il Sook. 




Demikian dulu rekomendasinya. Nantinya kalau ada drama seru lagi, pasti akan di update. Yang sedang kutonton sekarang adalah "Ojakgyo Brothers". Katanya, drama ini juga bagus.

Tuesday, March 24, 2015

[MOVIE REVIEW] 7 Misi Rahasia Shopie (2014)



3 Stars of 5

Sinopsis

Shopie (Alisia Rininta), adalah gadis ceria yang tinggal di apartemen susun. Ia sangat gemar menguploud video seputar tips-tips di Youtube. Hobi-nya ini dikritik buruk oleh teman akrabnya, Marco.
Suatu hari, Shopie mengajak Marco (Stefan William) untuk melakukan 7 misi rahasia dengannya untuk membuktikan bahwa dia dan orang-orang yang memiliki hobi yang sama seperti dia bukanlah senegatif apa yang dipikirkan Marco. Marco ikut-ikut saja dengan Sophie meskipun dia bertanya-tanya apa arti dari misi rahasia ini. Mengapa harus 7, mengapa tidak 8? Banyak pertanyaan mengganjal dibenak Marco.

Shopie

Marco

Review

7 Misi Rahasia Shopie mengangkat tema yang cukup menarik dan populer yaitu mengangkat Youtube atau bisa dikatakan sosial media yang sekarang sedang populer diantara remaja. Kita tahu bahwa sosial media akhir-akhir ini menjadi ajang eksis bagi para remaja, dan dalam 7 Misi Rahasia Shopie, Shopie ingin membuktikan bahwa hal itu tidak benar.
Alur cerita berjalan dengan baik. Dari pengenalan sifat-sifat kedua tokoh, hingga 7 Misi itu dilaksanakan. Misi demi misi dilakukan seakan-akan ada cerita sampingan dalam film ini. Aura-nya sama seperti ketika menonton Postman to Heaven (film korea) dan My Name is Love (film Thailand).
Namun meskipun tema dan alurnya berjalan dengan baik, saya cukup kecewa dengan "Rahasia" yang sesungguhnya sangat amat tertebak. Judul 7 Misi Rahasia Shopie itu terasa hambar dengan kenyataan di Ending yang sangat biasa. Tidak ada yang "Wow" yang membuat saya berkata "Oh.. ternyata begitu." atau yang mampu membuat jantung saya berdebar, atau yang mampu membuat saya menangis.
Dari segi akting, akting para pemain tidak dapat diragukan lagi. Namun, saya agak terganggu dengan karakter Shopie yang diperankan Alisia. Saya tahu bahwa anak perempuan centil memang berkarakter seperti itu, namun saya agak bosan dengan karakter perempuan yang selalu seperti itu. Sepertinya film-film Indonesia didominasi oleh tokoh perempuan berkarakter seperti Shopie (manja, centil, dan lain-lain).
Setting dari 7 Misi rahasia Shopie ini sangat bagus. Ide untuk memakai rooftop, dan setting perkotaan terlihat sangat elit, tidak seperti kebanyakan film yang sengaja memakai setting pantai atau padang rumput untuk adegan-adegan romantis. Perpaduan warna, pencahayaan, dan kontras dalam film ini juga sangat baik. 
Satu lagi kelebihan dan keunikan dari film ini adalah adanya sandi morse. Saya sangat menyukai adegan Marco dan Shopie yang berkomunikasi menggunakan sandi morse dengan senter, Meskipun saya tidak mengerti apa kode-kode dalam sandi morse, namun bila saya tinggal di apartemen, saya mungkin akan mencoba melakukan sandi itu dengan tetangga saya.

Shopie melakukan sandi morse
Rooftop apartemen Marco dan Shopie
This is a good shot

Anyone interested to watch, here is the trailer! ;)



***




Monday, March 23, 2015

[MOVIE REVIEW] 3600 Detik (2014)



Sutradara : Nayato Fio Nuala
Produksi : Starvision Plus
Skenario : Haqi Achmad
Pemain : Shae, Stefan William

3 Stars of 5 

Satu lagi film anak bangsa yang merupakan adaptasi dari novel teenlit terlaris karya Charon, yaitu 3600 Detik. Film ini mengangkat tema yang sudah umum yaitu anak hasil keluarga Broken Home

Sinopsis

Sandra (Shae) dulunya hidup bahagia seperti anak pada umumnya, namun semenjak perceraian kedua orang tuanya, Shae berubah menjadi anak yang liar. Hal ini disebebabkan karena Ia lebih dekat dengan Ayahnya dibanding Ibunya, sedangkan dia harus tinggal bersama Ibunya. Shae selalu membuat onar di Sekolah sehingga Ia selalu di Drop Out dari satu sekolah dan pindah ke Sekolah lainnya. Hingga suatu saat, Ia menemukan seorang teman di sekolah barunya. Leon (Stefan William) , cowok kuper yang juga tidak memiliki teman di sekolahnya. Leon-lah yang perlahan-lahan mengembalikan apa yang hilang dari dalam diri Shae.

Sandra

Leon

REVIEW 

Banyak penonton sekaligus pembaca novel 3600 detik berkata bahwa Novel 3600 detik jauh lebih bagus daripada filmnya. Mereka berkata bahwa aura sedih yang terdapat dalam novel 3600 detik tidak disampaikan dengan baik dalam film-nya. Menurut saya, hal ini wajar karena pembaca novel 3600 detik yang juga menonton film 3600 detik pastinya tidak dapat merasakan aura yang sama ketika menonton atau membaca cerita yang sudah sama. Mereka sudah mengetahui alur ceritanya, sehingga kesedihan yang mereka rasakan ketika pertama kali membaca itu sudah tidak sama lagi ketika harus menonton cerita  yang sama.
Bukankah begitu?
Lanjut. 
Dalam segi akting, Stefan sebagai aktor yang sudah sering bermain di sinetron dan layar lebar memang sudah tidak diragukan lagi aktingnya. Dia mampu memerankan karakter Leon yang cupu dengan baik (meskipun menurut saya orang cupu seganteng dia nggak mungkin nggak punya teman). Shae sebagai pendatang baru di dunia akting juga mampu memerankan karakter Sandra dengan baik, meskipun saya rasa ada beberapa bagian yang saya rasa terlalu berlebihan, entah sengaja atau tidak saya tidak tahu. Yang jelas, ketika membaca novel 3600 detik, saya tidak merasakan peran Sandra yang se-"hancur" itu. Namun bila terlepas dari novelnya dan kita hanya melihat dalam kehidupan nyata, memang benarlah bahwa orang-orang yang putus harapan memang bertingkah se-"hancur" yang diperankan oleh Shae. Karena itu, saya tarik kata-kata "akting berlebihan" yang saya tuliskan tadi. Malahan, saya memuji Shae yang berani berakting tidak setengah-setengah. Dia tidak peduli akan penampilannya. Tidak jaim. Sedangkan kita tahu, banyak artis jaman sekarang yang selalu ingin cantik di depan layar, meskipun perannya sebagai orang miskin, orang gila, dan lainnya.
Nilai moral yang disampaikan sudah jelas. Bahwa kita tidak pernah sendirian. Dari film dan novel 3600 detik ini kita juga bisa mengetahui realitas sosial mengenai alasan orang-orang yang menurut kita bermasalah. Mengapa dia bisa seperti itu? Mengapa tidak ada yang mau berteman dengannya? Maukah kita untuk berteman dengannya? 3600 detik juga mengajak kita untuk tidak men-judge orang dari apa yang semata-mata kita lihat.
Dari segi alur, saya rasa alur dalam film agak cepat, dan mudah ditebak (sama seperti novelnya, namun penyampaian cerita yang indah menjadi kunci utama kesuksesan novel ini). Segalanya dapat ditebak. Saya sempat mengira bahwa saya akan menemukan kejutan baru dalam film 3600 detik ini, namun ternyata tidak.

Lalu, saya menemukan beberapa kesalahan yang terjadi dalam film ini, yaitu:

1, Dalam film dikatakan bahwa Leon tidak memiliki teman, namun dalam novel tidak (ya kan?). Lalu bila memang Leon tidak memiliki teman, mengapa banyak teman-teman Sekolahnya mau datang ke pesta ulang tahunnya, ikut berpesta dengannya, bahkan menyelematinya? Padahal jelas-jelas di film Leon seakan-akan di-bully oleh teman-temannya.
2.

Dalam adegan Leon dan Sandra yang bermain-main selama 3600 detik di Jungleland, dikatakan bahwa tempat tersebut sudah disewa khusus untuk mereka berdua, tapi seperti foto yang terlihat di atas, masih banyak segerombolan orang (yang sepertinya sedang menonton proses syuting mereka). Kesalahan yang sepele sesungguhnya.

Anyone interested to watch the movie, here is the trailer



***






Saturday, March 21, 2015

[MOVIE REVIEW] Teacher's Diary (2014)


"Is it possible to love someone you've neve met?"

Jawaban dari quote singkat dari film the Teacher's Diary ini adalah : YA!

Saya selalu mengikuti perkembangan film Asia (baik Thailand, Jepang, Korea, Indonesia dan lain-lain) dan film Thailand yang satu ini mampu saya beri peringkat 4,8 bintang dari 5 bintang.

Film ini dibuka oleh adegan Song, guru yang tidak becus harus pindah mengajar ke sekolah yang terletak di laut (atau danau). Hanya ada 4 siswa di sekolah itu di mana mereka semua berbeda kelas. Kehidupan di Sekolah itupun sangat susah. Tidak ada sinyal, tidak ada listrik, dan Mr. Song merasa kesepian. 

Sekolah di perairan

Murid-murid Mr Song

Mr Song

Nah, suatu saat Mr Song menemukan sebuah diary. Diary itu adalah diary dari guru sebelum Mr Song. Namanya Ms Ann. Diary itu, menjadi penuntun Mr Song untuk menjadi guru yang lebih baik. Awalnya dia kesulitan menghadapi murid-muridnya. Murid-muridnya pun selalu membandingkan Mr Song dan Ms Ann. Selain menjadi penuntun, diary itu menjadi teman untuknya, sehingga Mr Song tanpa sadar selalu memikirkan Ms Ann. Dia ingin bertemu dengan sang pemilik diary.

Diary Ms Ann

Ms Ann

Kira-kira begitu sinopsisnya.
Lalu apa yang membuat film ini sangat bagus?

Kalau kamu pernah nonton film Laskar Pelangi, nah film ini memiliki nilai moral yang hampir sama dengan Laskar Pelangi. Bahwa seorang guru yang baik mengajar muridnya bukan untuk mencari keuntungan pribadi. Mereka mau mengajar di tempat manapun itu, tidak peduli fasilitasnya jelek ataupuin bagus. Pesan dari film ini sangatlah bagus.
Namun, film ini dipadu pula dengan kisah romantis komedi dari Mr Song dan Ms Ann. 2 orang yang tidak pernah bertemu, dan hanya dihubungkan oleh diary. Setiap perkara yang terjadi selama Mr Song mengajar, ditampilkan pula solusinya oleh adegan (sejenis flash back) Ms Ann pada saat dia mengajar. Pada bagian awal film, kita di fokuskan oleh Mr Song, dan ketika agak ke bagian akhir, fokus berubah kepada Ms Ann.
Bingung? Watch the Movie so you'll understand. ^^

Tapi yang membuat aku tidak memberi bintang 5 adalah karena Ending-nya. Aura-nya sama dengan ketika menonton film Hello Stranger (film Thailand juga. Kalau kamu pencinta film Thailand, pasti tau). Ending yang menggantung namun kita tahu bagaimana akhirnya mereka. Kita dibuat kesal karena kita ingin mengetahui apa yang terjadi antara mereka selanjutnya. 


Anyone who interested to watch, Here is the trailer..







Friday, March 20, 2015

Ujian Nasional 2015 dan masalah-masalahnya

Sebagai angkatan terakhir dari kurikulum 2006, kami para siswa-siswi kelas 12 dikejutkan oleh kabar gembira yaitu:

UN tidak menjadi syarat kelulusan!!


Menteri pendidikan Indonesia yang baru yaitu Bapak Anies Baswedan ini tidak terlalu suka sistem UN di mana terjadi banyak kecurangan-kecurangan. Saya tahu sendiri ketika UN datang pasti ada saja bandar-bandar yang menjual kunci jawaban entah darimana mereka mendapat itu, (tapi saya pribadi nggak pernah dapat itu kunci dan nggak mau lihat kunci, kok. Lebih baik jujur dan berusaha semampunya. Bener nggak?)
Untuk tahun 2015, Sekolahlah yang memutuskan kelulusan, jadi nilai-nilai yang sudah kita perjuangkan sejak kelas 1 SMA itu nggak sia-sia.
Namun nampaknya kabar ini membawa masalah baru. Ketika mengetahui bahwa UN tidak menjadi syarat kelulusan, yang ada di benak kam adalah, "Berarti nggak usah belajar, dong" Jadi otomatis kita-kita melantarkan UN. Murid-murid menjadi malas belajar.
Mengatasi masalah ini, dikeluarkanlah lagi momentum bahwa:

UN tidak menjadi syarat kelulusan, tetapi menjadi pertimbangan untuk SNMPTN


Awalnya, mendengar kabar itu saya tidak terlalu syok. Tapi tentu tidak senang lagi, karena memang saya ingin mendaftar di perguruan tinggi negeri, dan bila nilai UN saya dijadikan pertimbangan, artinya nilai UN saya harus bagus.
Lalu bagaimana untuk mereka yang tidak mendaftar SNMPTN? Apakah mereka bisa tetap santai?
Tidak, karena ada kabar yang lebih mengejutkan lagi yaitu..

Meski UN tidak menjadi syarat kelulusan, tetapi bila nilai dibawah 5,5 harus mengikuti ujian ulang pada tahun berikutnya.


Berita terakhir inilah yang paling mengagetkan bagi saya. Bayangkan saja, misal salah satu nilai UN saya di bawah 5,5. Maka sambil kuliah saya juga harus mempersiapkan UN ulang saya pada tahun 2016. Bukankah itu tidak enak? Saya sebulan tidak belajar saja sudah lupa apalagi setahun tidak belajar? Ketika kita kuliah seharusnya kita sudah fokus pada minat kita masing-masing. Tidak perlu lagi belaja Ekonomi bila masuk hukum, Geografi bila masuk akuntansi, dan lain-lain.

Jadi yang bilang angkatan terakhir 2006 ini enak, masih mau bilang enak? :)


Namun dibalik itu semua, saya sadar bahwa kabar itu dibuat supaya murid-murid tidak malas belajar dan saya tahu bahwa Anies Baswedan tidak ingin UN sebelumnya yang penuh dengan ketidak jujuran terulang lagi. Seperti apa kata Anies : "Target UN sekarang bukan lulus 100%, tapi kejujuran 100%"

At the End, here is a little quote from Anies Baswedan
foto from quandra.co.id

True or Not about : Regina Pacis Bogor

Foto diambil dari web resmi Regina Pacis
Pernah dengar sekolah Regina Pacis Bogor? (atau RP istilah kerennya)
Regina Pacis Bogor adalah sekolah yang cukup favorit di Bogor, dan dengan bangga saya mengatakan bahwa saya adalah salah satu siswa dalam sekolah itu. Namun tampaknya banyak orang yang memiliki berbagai macam persepsi sendiri akan sekolah ini, dan sekarang saya sebagai senior di SMA Regina Pacis yang sebentar lagi akan lulus, akan mencoba membahasnya.



1. Orang-orang di Rp itu genius-genius, pinter banget, dan bla.. bla.. bla..


Oke. Itu nggak sepenuhnya benar ataupun salah. Jadi, setiap tahunnya itu RP selalu menyaring anak-anak dengan kemampuan diatas rata-rata untuk diterima sebagai siswanya. Sebagai sekolah yang sudah terkenal favorit, maka yang mendaftar pastilah banyak dan dari banyak orang itu, yang terbaiklah yang diambil. Prinsipnya sama seperti penerimaan siswa pada umumnya, namun karena sudah punya cap FAVORIT itulah jadi yang mendaftar kebanyakan orang-orang yang memang pintar-pintar. 
Sebagai contoh, saya saat SD tidak sekolah di RP. Di SD saya yang lama saya termasuk anak yang pintar. Saya pandai matematika, IPA dan lain-lain. Saya bahkan pernah ditunjuk untuk mengikuti olimpiade IPA dan Matematika. Ketika masuk ke SMP RP, saya awalnya kesulitan dengan persaingan yang ada di situ. Saya bukan lagi "si pintar" saya menjadi biasa saja. Kadang-kadang dapat nilai bagus, kadang biasa, kadang jelek. Malahan saya sekarang masuk ke kelas IPS (bukan karena kecemplung di IPS, tapi sadar bahwa saya tidak suka logika dan hitung-hitungan.) 
Tapi, layaknya sekolah biasa, di RP juga ada anak-anak yang nggak pinter-pinter banget. Yang suka main ke warnet, yang suka janjian bolos, yang suka ngelanggar peraturan. Ada kok ada. Nggak semuanya kutu buku senengnya belajar mulu.


2. Guru RP itu killer ngasih tugas banyak banget..


Sama. Ini juga nggak bener-bener banget. Killer sih mungkin ada beberapa. Yang sadisnya tuh kayak gini misalnya. Di jurusan IPA, soal-soal yang dikeluarkan itu aduhai susahnya. Bahkan pernah guru IPA membuat KKM 40, padahal seharusnya KKM minimal itu 70. (Shock? Me too)
Terus kalau udah tanggal-tanggal tua, guru RP suka kasih tugas dan ulangan secara berbarengan sehingga tugas dan ulangan kita numpuk. Sampai-sampai hari Sabtu yang seharusnya kita libur, harus masuk buat kerja kelompok.
Tapi ya, nggak semua guru kayak gitu. Kalau saya sendiri di IPS, guru-gurunya asik-asik kok. Guru pelit nilai sih pasti ada, tapi disamping itu guru-gurunya asik dan gokil kok. 

3. Anak RP itu borju-borju dan banyak kaum tionghoa


Ini juga nggak bener-bener banget. Soal kaum tionghoa sih memang agak mendominasi di RP, tapi pribumi juga banyak. Kalau soal borju... Saya tidak tahu istilah borju itu sebenernya gimana, tapi kalau sepanjang saya sekolah di RP memang ada beberapa anak RP yang gaya hidupnya tinggi, Punya mobil, motor, terus pas Sweet Seventeen buat party di Hotel dan ada yang ngundang artis. Kebanyakan anak RP juga Hp-nya canggih. Terus kalau misal pulang sekolah cepet, ada beberapa yang suka pergi ke kafe/ke tempat makan, atau berkunjung ke Botani Square. Makanya kalau hari Jumat, atau hari pulang cepet, atau hari terakhir ujian, jangan kaget banyak anak berseragam rok kotak-kotak di Botani Square.
Tapi saya percaya bahwa nggak hanya di RP, di Sekolah lainpun banyak yang seperti ini. Biasalah, namanya juga remaja.

4. RP itu disiplin banget.


Ya! Kalau kamu nggak hoki. Jadi.. letaknya disiplin RP paling menonjol di tata cara pemakaian seragam dan penampilan. Peraturan RP itu, sepatu harus hitam, kaus kaki diatas 10 cm dari lutut, seragam rapi, rok di bawah lutut, rambut cowok nggak boleh gondrong, dan lain-lain. 
Nah, setiap pagi itu, ada guru yang kadang-kadang suka duduk di depan pintu masuk dan melototin kaki-kaki murid-muridnya. Memastikan bahwa kaus kaki yang dipakai tidak pendek. Kalau misalnya pendek, disuruh lepas dan akhirnya selama sehari dia harus telanjang kaki. Kalau kamu bandel pakai kaus kaki pendek dan kebetulan itu guru liat, yah siap-siap aja telanjang kaki.
Terus, di RP itu ada guru yang sensi banget sama gadget. Kalau misal lagi pelajaran dia eh tiba-tiba ada yang ketawan main HP, tamatlah riwayat HP tersebut. Tapi nggak semua guru kayak gini, kok.
Terus adalagi, kalau ada cowok rambut gondrong dan dia nggak mau potong rambut meskipun sudah dibilang berkali-kali, ada guru yang dengan senantiasa memberi jasa salon gratis di sekolah. Dia memotong rambut anak itu supaya sesuai dengan peraturan.
Jadi kalau mau cari aman, mendingan ikuti peraturan di RP. Sesekali melanggar sih nggak apa, kalau kamu hoki nggak bakal dihukum.

5. RP itu sekolah swasta. Sekolah swasta jarang bisa masuk Perguruan tinggi negeri (PTN)


SALAH BESAR! Meskipun RP Sekolah swasta, tapi banyak juga siswa RP yang diterima di PTN bahkan lewat jalur SNMPTN (Jalur tanpa tes) di PTN. Tahun lalu (2014) kurang lebih ada 20 orang yang diterima di PTN. Kebanyakan dari 20 orang itu diterima di UNPAD dan ITB, baik jurusan IPA ataupun IPS.
Menurut kalian 20 orang itu kecil?
Tidak, karena yang daftar SNMPTN itu nggak semua siswa senior RP yang mungkin jumlahnya hampir mencapai 300-an. Ada beberapa yang sudah diterima di Perguruan tinggi swasta tanpa tes, ataupun beasiswa sehingga mereka tidak mendaftar ke PTN. Banyak juga yang lebih memilih ke Universitas luar negeri.


Sekian saja beberapa desas desus yang beredar tentang Regina Pacis, dan fakta yang saya alami sendiri. Bagi kamu yang mau masuk Sekolah ini, Ayo Semangat!!